Persipura dibantai oleh Changchun Yatai 0-9 di Chanchun City Stadium, dalam lanjutan penyisihan grup F, LCA 2009/2010, 9 Maret 2010. Bagi Jacksen, kekalahan ini cukup menodai karirnya sebagai pelatih.
"Tim yang saya tangani sebelumnya tidak pernah kalah lebih dari 0-3. Saat masih melatih Persebaya yang dihuni pemain muda saja, kami tidak pernah mengalami kekalahan sebesar di Liga Champions Asia 2005," kata Jacksen dalam kutipan wawancaranya dengan The-AFC.com, Minggu, 21 Maret 2010.
Mengenai kekalahan ini, Jacksen tidak ingin bersembunyi di balik ekstrimnya cuaca dingin saat itu. Sebaliknya, pelatih asal Brasil itu menilai banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemain belakangnya.
"Saya telah melakukan rapat dengan para pemain. Kami kembali menyaksikan rekaman pertandingan tersebut. Anak-anak akhirnya bisa melihat penyebab kekalahan mereka. Tidak hanya karena cuaca yang dingin, namun kami kalah karena pemain banyak melakukan kesalahan," katanya.
Meski demikian, Jacksen tidak patah arang. Sebaliknya, pelatih yang sukses membawa Mutiara Hitam ke tahta juara ISL 2008/2009 itu justru terbantu dengan hasil tersebut.
"Seperti di sekolah saja. Ketika kita naik ke tingkat yang lebih tinggi, kita harus meningkatkan pengetahuan kita. Kekalahan ini membuat kerja saya lebih mudah sebab, di liga lokal kami tidak bisa melihat kelemahan yang kami," kata Jacksen.
"Saat ini pemain lebih banyak berbuat dalam setiap latihan dan lebih aktif saat di kelas. Sekarang mereka mencoba untuk mempraktikkan teori yang mereka dapat saat latihan," kata Jakcsen.
Di pentas LCA 2009/2010, Persipura tergabung di Grup F bersama Kashima Antlers, Changchun Yatai, dan Jeonbuk Motors. Saat ini Mutiara Hitam masih berada di dasar kalsemen tanpa satu poin pun dari dua laga. Selanjutnya Persipura akan berhadapan dengan Kashima Antlers, Rabu, 24 Maret 2010.
