1. Ilmuwan Harvard School of Public Health menemukan bahwa mahasiswa yang rajin menenggak minuman dari botol polikarbonat, pada urinnya mengalami peningkatan kadar chemical bisphenol A (BPA), sejenis bahan kimia berbahaya yang sudah dilarang di Kanada. BPA ini juga terkandung di kaleng minuman dan makanan, juga semua plastik pengemas makanan.
Apakah BPA ini berbahaya?
Selama masih dalam kadar rendah, BPA tidak berbahaya. Namun dapat dibayangkan jika seumur hidup kita banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang dikemas plastik mengandung BPA.
Sakit Jantung
Apa itu BPA? Jika dikonsumsi berlebihan maka zat ini bisa menyebabkan kematangan seksual yang terlalu dini, juga terkait dengan penyakit jantung dan diabetes .
The National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) menempatkan bahan kimia ini sebagai bahan yang perlu diperhatikan, sebab bisa berimbas pada perkembangan otak pada janin, bayi, dan anak-anak. Ada juga efek minimal pada anak-anak usia awal puber dan usia produktif dewasa.
Bagaimana mengenali botol plastik yang aman dan tidak? Di Indonesia agak sulit sih gan, namun di negara maju ada kode daur ulang pada kemasan botol plastik. Botol dengan kodel 1,2,4,5,6 adalah botol yang bebas dari kandungan BPA, sedangkan kode 3 berarti mengandung BPA. Untuk mewaspadai makanan kaleng lebih susah, sebab tak ada kodenya.
Nah buat kita di Indonesia mungkin lebih baik mengurangi atau menghindari sebisa mungkin kemasan plastik dan kaleng. Beli saja minuman dalam botol gelas. Yah agak ribet tapi sehat.Tapi yang sehat tetep aja air minum dirumah yang kita masak sendiri.
2. Mungkin sebagian dari kita sering mempunyai kebiasaan memakai ulang botol plastik (kemasan air mineral) dan menaruhnya di kendaraan atau dikantor. Kebiasaan ini sebenarnya tidak baik, karena bahan plastik botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol ini, mengandung zat-zat karsinogen (atau DEHA).
Botol ini sebenarnya aman, dengan catatan untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya
lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh di tempat yang sejuk atau tidak disinari matahari langsung.
Mungkin ada juga sebagian dari kita yang mempunyai kebiasaan mencuci ulang botol tersebut. Nah mesti diingat, bahwa kebiasaan ini dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat Karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai berulang-ulang, jangan memakai botol plastik bekas kemasan air mineral.
Semoga bermanfaat
Artikel Terkait :