Label
Mentalism
Effect:
Katakan kepada penonton anda, ingatkah Anda ketika Dedi Corbuzier menghebohkan Indonesia pada tahun 2003 dengan atraksinya yang di beri nama hedline prediction?
Prediksi itu di gantung di tiang setinggi 4 meter di lapangan parkir timur Senayan dan prediksi itu di jaga oleh polisi selama 24 jam selama 7 hari berturut-turut.
Setelah penantian selama seminggu, prediksi itu pun di buka….dan hasilnya 100% sama dengan apa yang muncul di Harian Kompas pada hari itu.
Luar biasa. . .
Saya akan beritahu Anda cara menirunya dalam sekala kecil, yang lebih mudah dan yang lebih bisa di mainkan kapan saja dan di mana saja. Agak berbeda, memang. Tapi serupa.
Alat:
Koran : Koran apa saja
Gunting : usahakan yang tajam
Selembar kertas : usaha kan kertasnya yang putih
Amplop : boleh berwarna apapun yang penting kalau di tulis kata “prediksi” harus jelas.
Lem : gunakan lem kertas
Spidol : pilih spidol yang warnanya jelas misalkan hitam.
Persiapan:
Sebelum anda bermain, potonglah selembar kolom berita dari salah satu halaman koran. Dan di atas selembar kertas, tulislah kata-kata terakhir (yang ada di paling bawah) yang ada pada kolom itu dan simpanlah kertas itu di dalam amplop. Lemlah amlopnya dan tulislah di atasnya: prediksi.
Cara bermain:
Kalau Anda sudah siap dan sudah menemukan sang sukarelawan untuk menemani anda bermain, berikan amplopnya untuk ia pegang. Katakan bahwa itu adalah amplop yang berisi prediksi anda dan mintalah ia untuk menyimpannya. Lalu, katakana agar ia kembali duduk di kursinya dan Anda harus kembali di atas panggung kalau Anda bermain di panggung. Kalau tidak, Anda perlu berjalan menjauh dari penonton. Hal ini penting. Nanti saya jelaskan alasannya.
Sekarang, peganglah potongan kolom Koran tersebut dalam keadaan terbalik. Ya, betul! Anda tidak salah membaca.
Peganglah dalam keadaan terbalik.
Kalau anda perhatikan, kini yang anda tulis itu adalah kata-kata yang berada di sisi paling atas potongan kolom itu, karena sekarang kolom tersebut berada dalam keadaan terbalik.
Katakan kepada penonton bahwa Anda akan memotong sebagian kolom itu dan tempatnya terserah pada penonton. Perlahan-lahan, gerakkan guntingnya dari bawah ke atas pada potongan berita itu, dan mintalah penonton untuk mengatakan “STOP” di mana saja. Dan, kalau belum puas, penonton boleh meminta ganti tempat setopnya di mana saja.
Dimana pun penonton meminta anda untuk berhenti, guntinglah di bagian itu sehingga potongan kolom koran itu terbelah dua dan potongan yang bawah jatuh ke lantai. Biarkan saja kalau perlu buang saja potongan itu.
Sampai di sini yang terlihat oleh penonton adalah bahwa ia menentukan di bagian mana kertas koran itu di potong jadi dua.
Taruhlah guntingan Anda dan mintalah Sang sukarelawan untuk mengambil amplop prediksi yang ada di kantongnya. Saat penonton yang lain sibuk melihat amplop di keluarkan (ini namanya misdirection atau pegalihan perhatian), peganglah bagian terbawah potongan kolom yang ada di tangan Anda dengan tangan kanan Anda. Putarlah potongan kolom itu sampai terbalik sembari berjalan mendekati Sang sukarelawan. Lakukan ini tanpa di sadari oleh Sang sukarelawan maupun semua penonton Anda bahwa Anda baru saja membalik kolom Koran itu, kembali ke posisi yang benar.
Berikan potongan kolom koran itu kepada penonton dan mintalah ia untuk membacakan tulisan yang ada di sana pada bagian yang tersisa setelah kolom berita itu di gunting. Atau, dengan kata lain, ia akan membacakan tulisan yang berada pada bagian paling bawah kolom.
Dalam benak penonton, kata-kata tersebut adalah kata-kata yang tepat dengan pilihannya, saat ia meminta Anda menghentikan gunting untuk memotong Koran itu. Padahal, itu adalah kata-kata yang berada di sisi paling atas ketika Anda memegang secara terbalik.
Mintalah penonton untuk membaca kata-kata itu dengan keras. Setelah itu, mintalah ia untuk membuka amplop predisi dan membacakannya.
Hasilnya tentu sama.
Pesan:
Katakan pada penonton anda, bahwa setiap manusia bebas dalam menentukan tujuan hidup, dimana kita akan melangkah dalam menjalani hidup. Maka dari itu tentukan tujuan hidup anda dari sekarang dan yakinlah bahwa apa yang anda pilih itu adalah pilihan terbaik dalam hidup anda.
Sumber: Book of magic
Katakan kepada penonton anda, ingatkah Anda ketika Dedi Corbuzier menghebohkan Indonesia pada tahun 2003 dengan atraksinya yang di beri nama hedline prediction?
Prediksi itu di gantung di tiang setinggi 4 meter di lapangan parkir timur Senayan dan prediksi itu di jaga oleh polisi selama 24 jam selama 7 hari berturut-turut.
Setelah penantian selama seminggu, prediksi itu pun di buka….dan hasilnya 100% sama dengan apa yang muncul di Harian Kompas pada hari itu.
Luar biasa. . .
Saya akan beritahu Anda cara menirunya dalam sekala kecil, yang lebih mudah dan yang lebih bisa di mainkan kapan saja dan di mana saja. Agak berbeda, memang. Tapi serupa.
Alat:
Koran : Koran apa saja
Gunting : usahakan yang tajam
Selembar kertas : usaha kan kertasnya yang putih
Amplop : boleh berwarna apapun yang penting kalau di tulis kata “prediksi” harus jelas.
Lem : gunakan lem kertas
Spidol : pilih spidol yang warnanya jelas misalkan hitam.
Persiapan:
Sebelum anda bermain, potonglah selembar kolom berita dari salah satu halaman koran. Dan di atas selembar kertas, tulislah kata-kata terakhir (yang ada di paling bawah) yang ada pada kolom itu dan simpanlah kertas itu di dalam amplop. Lemlah amlopnya dan tulislah di atasnya: prediksi.
Cara bermain:
Kalau Anda sudah siap dan sudah menemukan sang sukarelawan untuk menemani anda bermain, berikan amplopnya untuk ia pegang. Katakan bahwa itu adalah amplop yang berisi prediksi anda dan mintalah ia untuk menyimpannya. Lalu, katakana agar ia kembali duduk di kursinya dan Anda harus kembali di atas panggung kalau Anda bermain di panggung. Kalau tidak, Anda perlu berjalan menjauh dari penonton. Hal ini penting. Nanti saya jelaskan alasannya.
Sekarang, peganglah potongan kolom Koran tersebut dalam keadaan terbalik. Ya, betul! Anda tidak salah membaca.
Peganglah dalam keadaan terbalik.
Kalau anda perhatikan, kini yang anda tulis itu adalah kata-kata yang berada di sisi paling atas potongan kolom itu, karena sekarang kolom tersebut berada dalam keadaan terbalik.
Katakan kepada penonton bahwa Anda akan memotong sebagian kolom itu dan tempatnya terserah pada penonton. Perlahan-lahan, gerakkan guntingnya dari bawah ke atas pada potongan berita itu, dan mintalah penonton untuk mengatakan “STOP” di mana saja. Dan, kalau belum puas, penonton boleh meminta ganti tempat setopnya di mana saja.
Dimana pun penonton meminta anda untuk berhenti, guntinglah di bagian itu sehingga potongan kolom koran itu terbelah dua dan potongan yang bawah jatuh ke lantai. Biarkan saja kalau perlu buang saja potongan itu.
Sampai di sini yang terlihat oleh penonton adalah bahwa ia menentukan di bagian mana kertas koran itu di potong jadi dua.
Taruhlah guntingan Anda dan mintalah Sang sukarelawan untuk mengambil amplop prediksi yang ada di kantongnya. Saat penonton yang lain sibuk melihat amplop di keluarkan (ini namanya misdirection atau pegalihan perhatian), peganglah bagian terbawah potongan kolom yang ada di tangan Anda dengan tangan kanan Anda. Putarlah potongan kolom itu sampai terbalik sembari berjalan mendekati Sang sukarelawan. Lakukan ini tanpa di sadari oleh Sang sukarelawan maupun semua penonton Anda bahwa Anda baru saja membalik kolom Koran itu, kembali ke posisi yang benar.
Berikan potongan kolom koran itu kepada penonton dan mintalah ia untuk membacakan tulisan yang ada di sana pada bagian yang tersisa setelah kolom berita itu di gunting. Atau, dengan kata lain, ia akan membacakan tulisan yang berada pada bagian paling bawah kolom.
Dalam benak penonton, kata-kata tersebut adalah kata-kata yang tepat dengan pilihannya, saat ia meminta Anda menghentikan gunting untuk memotong Koran itu. Padahal, itu adalah kata-kata yang berada di sisi paling atas ketika Anda memegang secara terbalik.
Mintalah penonton untuk membaca kata-kata itu dengan keras. Setelah itu, mintalah ia untuk membuka amplop predisi dan membacakannya.
Hasilnya tentu sama.
Pesan:
Katakan pada penonton anda, bahwa setiap manusia bebas dalam menentukan tujuan hidup, dimana kita akan melangkah dalam menjalani hidup. Maka dari itu tentukan tujuan hidup anda dari sekarang dan yakinlah bahwa apa yang anda pilih itu adalah pilihan terbaik dalam hidup anda.
Sumber: Book of magic
Artikel Terkait :