TIM Robot Indonesia meraih juara pertama
dan menggondol medali emas
pada ajang The 2009 International Robogames (kompetisi robot cerdas internasional) yang berlangsung di Fort Mason, San Fransisco, Amerika Serikat, pada 14 Juni lalu
Dalam ajang yang diikuti 25 negara tersebut, Tim Robot Indonesia diwakili dua mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, yakni Rodi Hartono dan Stevanus Akbar Alexander. Dari sekian banyak kategori yang dipertandingkan pada ajang tersebut, kedua mahasiswa itu mengikuti satu kategori, yakni open fire fighting robot contest
‘’Kategori ini adalah salah satu kategori robot yang paling sulit karena robot harus bersifat autonomous atau bergerak dan mengambil keputusan sendiri tanpa intervensi manusia. Tidak dikendalikan dengan remote seperti kategori lainnya,’’ ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Fasli Jalal saat menerima kedatangan Tim Robot Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin.
Menurut Fasli, tampilnya robot buatan Indonesia menjadi juara pertama adalah prestasi yang luar biasa. Pasalnya, selama ini kemajuan teknologi selalu didominasi negara-negara maju. Apalagi, lanjutnya, robot DU-114 (Dipati Ukur 114 Bandung, alamat Unikom) asal Indonesia itu berhasil menumbangkan juara bertahan empat tahun berturut-turut yang merupakan perwakilan dari Amerika Serikat, yakni universitas ternama, The University of Akron. ‘’Atas prestasi tersebut, selain hadiah berupa beasiswa hingga tingkat pendidikan S-3 kepada dua anggota dari tim ini, pemerintah Indonesia juga berencana memberikan apresiasi berupa penghargaan Satyalencana
Dalam hal ini, Depdiknas akan mengusulkan ke Presiden,’’ kata Fasli
Dosen pembimbing Unikom Bandung, Yusrilla Y Kerlooza, menambahkan, di masa datang robot buatan Indonesia tersebut akan dikembangkan menjadi robot untuk membantu manusia mengatasi kasus-kasus kebakaran
‘’Jadi, nantinya tidak perlu menerjunkan tenaga manusia saat terjadi kebakaran untuk memperkecil risiko kecelakaan ketika kebakaran,’’ ujarnya
Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo turut bangga atas prestasi mahasiswa asal Indonesia. Apalagi, prestasi tersebut ditorehkan mahasiswa asal perguruan tinggi swasta (PTS), yang notabene prestasinya masih di bawah bayangbayang perguruan tinggi negeri (PTN). Itu akan memacu PTS agar tidak kalah bersaing dengan PTN di Indonesia
‘’Karena itu, kami meminta kepada Presiden agar ada agenda khusus untuk memberikan penghargaan kepada anggota Tim Robot Indonesia ini, pembimbing, dan Rektor Unikom Bandung. Khusus untuk anggota Tim Robot Indonesia, Stevanus dan Rodi, kami akan segera memberikan penghargaan Satyalencana Wiryakarya karena sebagai anak-anak bangsa, mereka telah meraih prestasi puncak dunia, serta jaminan beasiswa hingga S-3,’’ ujar Mendiknas saat menerima kedatangan Tim Robot Indonesia di Gedung Depdiknas, kemarin petang
Kompetisi robogames internasional ini merupakan salah satu ajang kontes robot internasional tahunan terbesar yang mempertandingkan lebih dari 70 kategori dan diikuti setidaknya 25 negara. Dengan jumlah pertandingan yang begitu banyak, ajang ini mendapatkan predikat world’s largest robot competition dari Guinness Book of Records.
Dalam ajang yang diikuti 25 negara tersebut, Tim Robot Indonesia diwakili dua mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, yakni Rodi Hartono dan Stevanus Akbar Alexander. Dari sekian banyak kategori yang dipertandingkan pada ajang tersebut, kedua mahasiswa itu mengikuti satu kategori, yakni open fire fighting robot contest
‘’Kategori ini adalah salah satu kategori robot yang paling sulit karena robot harus bersifat autonomous atau bergerak dan mengambil keputusan sendiri tanpa intervensi manusia. Tidak dikendalikan dengan remote seperti kategori lainnya,’’ ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Fasli Jalal saat menerima kedatangan Tim Robot Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kemarin.
Menurut Fasli, tampilnya robot buatan Indonesia menjadi juara pertama adalah prestasi yang luar biasa. Pasalnya, selama ini kemajuan teknologi selalu didominasi negara-negara maju. Apalagi, lanjutnya, robot DU-114 (Dipati Ukur 114 Bandung, alamat Unikom) asal Indonesia itu berhasil menumbangkan juara bertahan empat tahun berturut-turut yang merupakan perwakilan dari Amerika Serikat, yakni universitas ternama, The University of Akron. ‘’Atas prestasi tersebut, selain hadiah berupa beasiswa hingga tingkat pendidikan S-3 kepada dua anggota dari tim ini, pemerintah Indonesia juga berencana memberikan apresiasi berupa penghargaan Satyalencana
Dalam hal ini, Depdiknas akan mengusulkan ke Presiden,’’ kata Fasli
Dosen pembimbing Unikom Bandung, Yusrilla Y Kerlooza, menambahkan, di masa datang robot buatan Indonesia tersebut akan dikembangkan menjadi robot untuk membantu manusia mengatasi kasus-kasus kebakaran
‘’Jadi, nantinya tidak perlu menerjunkan tenaga manusia saat terjadi kebakaran untuk memperkecil risiko kecelakaan ketika kebakaran,’’ ujarnya
Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo turut bangga atas prestasi mahasiswa asal Indonesia. Apalagi, prestasi tersebut ditorehkan mahasiswa asal perguruan tinggi swasta (PTS), yang notabene prestasinya masih di bawah bayangbayang perguruan tinggi negeri (PTN). Itu akan memacu PTS agar tidak kalah bersaing dengan PTN di Indonesia
‘’Karena itu, kami meminta kepada Presiden agar ada agenda khusus untuk memberikan penghargaan kepada anggota Tim Robot Indonesia ini, pembimbing, dan Rektor Unikom Bandung. Khusus untuk anggota Tim Robot Indonesia, Stevanus dan Rodi, kami akan segera memberikan penghargaan Satyalencana Wiryakarya karena sebagai anak-anak bangsa, mereka telah meraih prestasi puncak dunia, serta jaminan beasiswa hingga S-3,’’ ujar Mendiknas saat menerima kedatangan Tim Robot Indonesia di Gedung Depdiknas, kemarin petang
Kompetisi robogames internasional ini merupakan salah satu ajang kontes robot internasional tahunan terbesar yang mempertandingkan lebih dari 70 kategori dan diikuti setidaknya 25 negara. Dengan jumlah pertandingan yang begitu banyak, ajang ini mendapatkan predikat world’s largest robot competition dari Guinness Book of Records.

Artikel Terkait :
Teknologi
- Nonton Piala Dunia Online
- Software Pembaca Pikiran Manusia
- Mengapa tombol huruf "F" dan "J" pada keyboard terdapat "tonjolan"?
- Ilmuwan Ciptakan Mesin Fotokopi Sel
- Skiff Reader, Koran Dan Majalah Digital
- Teknologi Terkeren 2010, TELEVISI 3D
- Memperkuat sinyal WiFi gk Cara Murah!!
- Jam Kiamat Dimajukan Lagi
- buat komputermu bicara tanpa bantuan software (100% works)
- Seperti Apa Internet di 2020?
- 'Game Online Sebabkan Kehamilan dan Kecanduan Obat'
- Mobil Lamborghini mengusung nama salah satu pulau di Indonesia
- Mobil Terbang Sudah Bisa Dipesan
- Alat Pembaca Pikiran Untuk Penderita Stroke
- Seppukoo, Bunuh Diri Dari Facebook
- Indonesia Nomor Satu Hobi Situs Porno
- Virus Buatan Indonesia Lebih Berbahaya Dari Virus Asing
- Memproteksi File EXE Agar Tidak Mudah Di Crack
- Inovasi Baru, Baterai dari Kertas
Berbagi Pengetahuan
- 40 Fakta Unik di Dunia
- Tips Menghilangkan Kantuk Habis Begadang
- Tempat yang Dilarang untuk Meletakkan HP
- Fenomena Alam Aneh pada 2010
- Kuburan Massal' Mobil Antik Ditemukan
- SMS Ucapan Lebaran Lengkap 2010
- Siapa Yang Duluan Menggunakan Merah Putih ?
- 10 Hujan Teraneh Dalam Sejarah Dunia
- Tips Mudik Saat Lebaran Menggunakan Mobil Pribadi
- Ajak Damai ! Malaysia Kirim Parcel Lebaran
- Tanda 100 Hari Sebelum Meninggal
- Malaysia Juluki Indonesia Indon, Tahu Artinya?
- Mengapa Dianjurkan Baca Alhamdulillah Setelah Bersin ?
- Mengapa Kantuk Mudah Muncul Saat Puasa
- Jadwal Imsakiyah Ramadhan Lengkap 2010/1431 H
- Kode-Kode Rahasia Ponsel (Nokia, Sony Ericsson, Motorola, Blackberry, dll.)
- 7 Jurusan Kuliah yang Menjanjikan di Masa Depan !
- Jangan Pernah Menjilat Perangko
- Fakta-Fakta Unik
- Ilmu2 untuk menyelundupkan makanan dr luar ke dalem bioskop
- Tips Pertolongan Pertama Luka Bakar
- Klik Aja Deh - Program Penghasil Uang Terbaik
- 4 Cara Instan Hadapi Hawa Panas Tanpa AC
- Bahaya minum minuman langsung dari kalengnya
- Bahaya Membungkus Makanan Dengan Koran dan Plastik Kresek Berbahaya
sebenarnya masih bnyk prestasi yg sudah di capai anak2 UNIKOM sendiri, bangga jadi anak Indonesia apalagi sy sendiri anak Alumnus UNIKOM hehe