Naiknya Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Jatiluhur hingga mencapai 108,41 meter, membuat warga panik. Kepanikan pun semakin menjadi setelah beredar isu bendungan akan jebol akibat tidak kuat lagi menampung air.
Akibatnya, para warga di beberapa desa yang berada persis di bawah bendungan lari tunggang langgang ke perbukitan terdekat. Kepanikan terjadi di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur. Mereka berusaha mengamankan anggota keluarganya, terutama balita ke tempat lebih aman.
Situasi tersebut menjadi permasalahan baru bagi aparat desa setempat yang kebetulan sedang mengevakuasi warga, menyusul terjangan banjir di desa tersebut. Sehingga, Kades Cikao Bandung Saepul Hidayat secara mendadak mengumpulkan semua Ketua RT, RW, serta tokoh masyarakat. Mereka diminta untuk menenangkan warga yang dilanda kepanikan.
“Sangatlah wajar kepanikan terjadi, karena disamping banjir yang meluas. Kondisi psikologis warga pun dalam keadaan ngedrop. Mereka tertekan akibat genangan air yang terjadi,” kata Hidayat, Minggu (21/3/2010).
Dia pun membenarkan bila warga di Kampung Sawah, sudah terlebih dulu mengungsi ke dalam hutan sejak pukul 18.00 WIB. Pihaknya saat ini sedang berusaha menenangkan mereka dengan mencarinya kedalam hutan. Sejauh ini, informasi akan jebolnya Waduk Jatiluhur hanyalah isu belaka.
Di bagian lain, Kepala Divisi IV Perum Jasa Tirta II (PJT) II Jatiluhur Dedi Rohyadi menjamin konstruksi bendungan masih aman. Meskipun TMA waduk saat ini mencapai 108,41 meter.
“Teknisi kita selalu mengamati setiap perkembangan debit air. Ahli konstruksi pun sudah memberikan analisisnya mengenai kekuatan bendungan. Saat ini masih dalam kategori aman. Adapun informasi yang menyebutkan akan jebolnya Waduk Jatiluhur, hanyalah isu belaka,” tandas Dedi saat dikonfirmasi terpisah.
Sementara itu, ketinggian banjir di Desa Cikao Bandung kini sudah menyampai 2,5 meter. Sebanyak 500 rumah pun kembali tenggelam setelah selama beberapa hari terakhir ketinggian air hanya 1,5 meter. Tampak warga berbondong-bondong membawa perabotan rumah tangga ke Posko Pengungsian.