Label
Sport
Tidak salah Arsenal mati-matian membentengi Cesc Fabregas. Kapten Arsenal itu memberikan kontribusi signifikan klubnya saat menekuk Aston Villa 3-0 di Stadion Emirates malam tadi WIB (27/12).
Fabregas memborong dua gol itu pada menit ke-65 dan 81. Satu lagi disumbangkan Abou Diaby di injury time.
Sayangnya, kemenangan yang membawa Arsenal mengkudeta Manchester United (MU) tersebut hanya berlangsung dua jam karena MU mengambilnya lagi setelah menang 3-1 atas tuan rumah Hull City di Stadion Kingston Communications.
Gol pertama dicetak Fabregas lewat free kick cantik dari jarak sekitar 22 meter. Sedangkan gol kedua berawal dari skema counter attack setelah gelandang 22 tahun Spanyol itu bekerja sama dengan Theo Walcott. Tambahan dua gol mengukuhkan Fabregas sebagai top skorer Arsenal di Premier League musim ini dengan raihan sembilan gol.
Menariknya, Fabregas baru masuk di babak kedua, tepatnya di menit ke-57, menggantikan Denilson. Keputusan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, ternyata tepat karena pemain yang gencar dibidik Barcelona dan Real Madrid itu hanya perlu delapan menit di lapangan untuk memecah kebuntuan The Gunners (julukan Arsenal).
Sayang, setelah mencetak gol kedua, Fabregas kembali ditarik keluar karena cedera hamstring kirinya kambuh. Belum diketahui seberapa parah cederanya. Yang pasti, salah satu pertimbangan tidak memainkan Fabregas sebagai starter tak lepas karena belum terlalu pulihnya pemain yang membela Arsenal sejak 2003 itu dari cedera yang didapatnya lawan Burnley dua pekan lalu (16/12).
“Cesc bukan sekadar supersub karena dia memang pemain super. Dia bisa membuat jalannya pertandingan berbeda sekalipun tidak dalam kondisi tidak fit,” kata Thomas Vermaelen, defender Arsenal, sebagaimana dilansir Sky Sports.
“Sebelum dia masuk, kami memang tidak banyak menciptakan peluang. Kami mampu menang telak juga tak lepas karena pemain Aston Villa terlihat kelelahan di babak kedua,” sambung pemain timnas Belgia itu.
Kekalahan dari Arsenal menggagalkan ambisi Villa mengulang sukses musim lalu saat menang 2-0. Juga menghentikan catatan tidak terkalahkan tim besutan Martin O’Neill itu dalam tujuh laga terakhir.
The Villans (julukan Villa) sekaligus urung mengikuti jejak Leeds United pada musim 1994-1995. Yakni sebagai klub yang mampu mengalahkan sekaligus big four (sebutan bagi kuartet Arsenal, Liverpool, Chelsea, MU) hanya dalam satu musim.
Meski masih bertahan di empat besar dengan 35 poin dari 19 laga, Villa tidak bisa berleha-leha. Stiliyan Petrov dkk kembali mendapat ujian berat saat menjamu Liverpool, Selasa besok atau Rabu dini hari WIB (30/12). Mengacu pengalaman musim lalu, Villa hanya bagus di paruh pertama, tapi anjlok di paruh musim kedua.
Hanya Dua Jam
Sayang, kemenangan telak tersebut gagal memperlama posisi kedua yang diraih Arsenal karena dua jam kemudian Manchester United (MU) kembali mengambil posisinya setelah menang 3-1 di kandang Hull City. Sebelum MU menang, Arsenal memang berada di posisi kedua di bawah Chelsea dengan 38 poin sedang MU 37. Dua jam kemudian keadaan berubah karena MU kembali unggul dua poin, yakni 40, atau hanya berjarak 2 poin dari Chelsea (42) di peringkat pertama.
Aktor kemenangan MU tak lain adalah penyerang terbaiknya, Wayne Rooney. Mantan pemain Everton tersebut menyumbang satu gol dan berperan pada dua gol lainnya. Roney mencetak gol saat injury-time babak pertama memanfaatkan bola cungkil kapten Ryan Giggs di kotak penalti. Hull sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 menit ke-59 melalui penalti Craig Fagan setelah Rafael Da Silva menjatuhkan Jozy Altidore.
Menit ke-73, Roney mengirim umpan menyusur tanah ke jala Hull yang dijaga Boas Myhill. Maksudnya, bola tersebut dikirim ke Rafael Da Silva, namun dipotong oleh Andy Dawson. Tendangan Dowson yang ingin membuang bola justru masuk ke jala sendiri. Di menit ke-82, Roney yang menusuk dari sisi kiri, mengirim umpan matang kepada Dimitar Berbatov yang dengan bebas memasukkan bola ke jala Myhill
Artikel Terkait :